Author: tesa agrawita
•18.23

Hai selamat malam J
Jujur gue pernah bohong, dan mungkin SERING.
Namun semakin tua *ciyeee* kayak gini gue mulai menghindari hal-hal yang berbau busuk *eh berbau bohong maksudnya.
Kata-kata itu tidak sepenuhnya berarti gue selalu berkata JUJUR. Untuk hal-hal yang sekiranya bakal menyinggung atau meyengsarakan diri sendiri dan orang lain gue lebih memilih untuk DIAM, pura-pura ngga tau dan sebagainya.
Sekarang mulai deh terasa bahwa sebenernya bohong itu NGGA MUDAH.

Jadi kepikiran beberapa bulan yang lalu ada kasusnya mba Angelina Sondakh, yang kabarnya beliau bohong didepan hakim dan sumpah al-qur’an. Jujur aja betapa kuatnya beliau menghadapi kebohongannya sendiri, sehingga gue menyimpulkan bahwa mba Angelina Sondakh itu orang yang HEBAT dan KUAT !!

Nah ini tentang gue sendiri, beberapa hari yang lalu gue berencana bohong pada mama dan gue sudah merangkai kata-kata karena gue sadar bohong itu ngga mudah. Dan tiba lah mama nelpon, awalnya gue menhindari pertanyaan mengenai hal ‘itu’, dan gue mulai membolak balik kata-kata gue. Akhirnya .. jeng jeng jeng … keluarlah pertanyaan maut mama, seketika gue jawab polos JUJUR, gue ngga bisa mengatakan keBOHONGAN pada mama, terlalu berat untuk mengatakan kebohongan kepada orang yang sangaaaaaaaaaaaaaaaattt gue cinta dan mencintai gue jadi gue ngga sanggup bohong. Yah mama kecewa banget dan mungkin gue udah mengkhianati kepercayaan mama waktu itu, gue bener- bener dihantui rasa bersalah yang lega karena udah jujur. Gue siap menunggu eksekusi tiba ditangan mama .. L

Yuupp I’m not strong enough like miss Angelina Sondakh.

Gue menarik kesimpulan dari kasus kecil ini, bahwa JUJUR dan BOHONG itu hal yang sangat sulit gue lakukan, namun bedanya ada keLEGAan saat kita berkata jujur walau menyakitkan beberapa pihak, dan ada rasa BERSALAH yang BERKEPANJANGAN saat kita berbohong.
Yah silakan memilih dan menentukan sendiri, yang pasti kalian akan menghadapinya dan memilih salah satunya semoga ngga ada yang pilih ya J
See you .. happy ramadhan 1432 H
Berdasar hilal 21 juli ya puasanya ..

Mohon maaf lahir bathin
Author: tesa agrawita
•09.46

Interpretasi EKG
è Normo sinus ritme
Irama sinus: satu gelombang P positif diikuti satu gelombang QRS







Gambar 1.1 Normo sinus rhythm (Hampton, 2003).

è Left Axis Deviation
Untuk menentukan aksis, cari sadaan yang kompleks QRS nya hampir bifasik. Aksis QRS harus terletak kira-kira tegak lurus dengan aksis aliran listrik (Thaler, 2009).

Gambar 1.2 kuadran aksis (Thaler, 2009)


Gambar 1.3 Komplek QRS pada sadapan I dan AVF (Thaler, 2009).

 sadapan :
Aksis
Sadapan I
Sadapan AVF
Aksis normal
Positif
Positif
Deviasi aksis ke kiri
Positif
Negatif
Deviasi aksis ke kanan
Negatif
Positif
Deviasi aksis ekstrem ke kanan
Negatif
Negatif
Table 1.1 Bentuk aksis (Thaler, 2009)

è S di V1 + R di V5/V6 >35mm à terjadi Left Ventricle Hipertrophy (LVH)
Kriteria sadapan prekordial pada hipertrofi ventrikel kiri :
1.      Amplitudo gelombang R pada sadapan V5 atau V6 dijumlahkan dengan amplitude gelombang S sadapan V1 atau V2 melebihi 35 mm
2.      Amplitudo gelombang R pada sadapan V5 melebihi 26 mm
3.      Amplitudo gelombang R pada sadapan V6 melebihi 18 mm
4.      Amplitudo gelombang R pada sadapan V6 melebihi amplitude gelombang R pada sadapan V5 (Thaler, 2009).

Gambar 1.4 Hipertrofi ventrikel kiri dan arah aksis (Thaler, 2009)


Contoh hasil pemeriksaan :

Gambar 1.5 contoh hasil EKG LVH (Thaler, 2009)

Perhitungan jumlah S di V1 dengan R di V5/V6 :
S di V1 = 24 mm
R di V5 = 22 mm
Jadi : S di V1 + R di V5/V6 = 46 mm (>35mm)

DAPUS:
Hampton, John R. 2003. EKG dalam Praktek Sehari-Hari. Jakarta: Binarupa Aksara
Thaler, Malcolm S. 2009. Satu-satunya Buku EKG yang Anda Perlukan Edisi 5. Jakarta :


tambahan nih:
sedikit saran aja, untuk yang pemula alias baru belajar dan dulunya buta sama EKG, gue saranin buat pake bukunya om Thaler, soalnya disana diajarin dari dasar .. :)
semoga bermanfaat

with loveeeee